Teknik Pukulan Dan Gerakan Bela Diri MMA
Mixed Martial Arts (MMA) adalah salah satu cabang olahraga bela diri yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu bela diri dari seluruh dunia. Di dalam arena MMA, petarung dituntut untuk menguasai beragam teknik, mulai dari striking (serangan berdiri), grappling (pertarungan di lantai), hingga submission (mengunci lawan). Ada beberapa Teknik pukulan dan gerakan dalam bela diri MMA yang berasal dari berbagai seni bela diri seperti muay thai, jiu-jitsu, gulat, kickboxing, tinju, dan pencak silat.
Artikel ini akan membahas Teknik pukulan dan gerakan bela diri yang paling sering digunakan dalam MMA, yang mencakup serangan berdiri, pertarungan di lantai, dan teknik mengunci lawan.
1. Striking (Teknik Serangan Berdiri)
Striking adalah salah satu aspek utama dalam MMA yang melibatkan serangan menggunakan tangan, kaki, lutut, dan siku. Teknik Striking dalam MMA berasal dari beberapa disiplin bela diri seperti tinju, muay thai, dan kickboxing.
Berikut adalah beberapa teknik striking dasar dalam MMA:
a. Jab
Jab adalah pukulan lurus yang dilakukan dengan tangan depan. Ini adalah teknik dasar dalam tinju dan sangat penting dalam MMA karena fungsinya untuk menjaga jarak, mengontrol tempo, dan membuka ruang untuk serangan lanjutan. Jab yang baik adalah cepat dan akurat, sehingga sulit untuk diantisipasi lawan.
b. Cross
Cross adalah pukulan lurus yang dilakukan dengan tangan belakang. Pukulan ini lebih kuat daripada jab karena menggunakan tenaga dari rotasi tubuh, sehingga dapat memberikan lebih banyak daya hantam. Biasanya digunakan sebagai lanjutan dari jab untuk membentuk kombinasi serangan.
c. Hook
Hook adalah pukulan melingkar yang dilakukan baik dengan tangan depan maupun tangan belakang. Teknik ini menargetkan sisi kepala atau tubuh lawan. Hook sangat efektif dalam pertarungan jarak dekat karena sudut serangannya sulit diantisipasi oleh lawan.
d. Roundhouse Kick
Tendangan roundhouse adalah tendangan melingkar yang sering digunakan dalam muay thai dan kickboxing. Tendangan ini biasanya diarahkan ke kepala, badan, atau kaki lawan. Pada MMA, tendangan ini sering digunakan untuk melumpuhkan lawan dengan menargetkan kaki depan (leg kick) atau menciptakan kerusakan signifikan pada tubuh lawan.
e. Knee Strike
Serangan lutut sering digunakan dalam pertarungan jarak dekat, terutama dalam clinch. Serangan lutut dapat diarahkan ke perut, rusuk, atau kepala lawan, dan merupakan teknik yang sangat kuat dan efektif dalam melumpuhkan lawan dengan cepat.
2. Grappling (Teknik Bergulat)
Grappling adalah aspek penting lainnya dalam MMA yang melibatkan pertarungan jarak dekat dengan tujuan mengendalikan, menjatuhkan, atau memposisikan lawan di lantai. Teknik grappling ini berasal dari seni bela diri seperti gulat, judo, dan Brazilian jiu-jitsu.
Berikut adalah beberapa teknik grappling dasar:
a. Double Leg Takedown
Double leg takedown adalah teknik menjatuhkan lawan dengan menangkap kedua kakinya dan mendorongnya ke lantai. Teknik ini berasal dari gulat dan merupakan salah satu takedown paling dasar dan efektif dalam MMA. Dengan menggunakan momentum dan kekuatan tubuh, petarung bisa menjatuhkan lawan dan memulai serangan di lantai.
b. Single Leg Takedown
Berbeda dengan double leg takedown, teknik ini hanya menargetkan satu kaki lawan. Single leg takedown sering kali digunakan saat lawan lebih waspada terhadap double leg atau ketika peluang untuk menangkap kedua kaki tidak ada.
c. Clinch
Clinch adalah posisi di mana kedua petarung saling merapat dan bertarung dari jarak sangat dekat. Dalam posisi clinch, petarung bisa menyerang menggunakan lutut, siku, atau mencoba menjatuhkan lawan ke lantai. Clinch sering digunakan dalam muay thai, tetapi juga sangat penting dalam gulat dan judo.
d. Sprawl
Sprawl adalah teknik bertahan yang digunakan untuk menghindari takedown dari lawan. Ketika lawan mencoba menangkap kaki Anda untuk melakukan takedown, sprawl dilakukan dengan cara mendorong tubuh ke belakang dan melemparkan pinggul ke lantai untuk menjaga agar lawan tidak dapat menjatuhkan Anda.
3. Submission (Kuncian)
Teknik submission adalah cara mengakhiri pertarungan dengan memaksa lawan menyerah melalui kuncian pada bagian tubuh tertentu, biasanya pada leher atau anggota tubuh lainnya. Teknik submission dalam MMA banyak diambil dari Brazilian jiu-jitsu, judo, dan sambo.
Beberapa teknik submission dasar dalam MMA antara lain:
a. Rear-Naked Choke
Rear-naked choke adalah salah satu teknik submission paling umum dan efektif dalam MMA. Teknik ini melibatkan penguncian leher lawan dari belakang dengan menggunakan lengan, yang menekan aliran darah ke otak, memaksa lawan untuk menyerah atau tidak sadarkan diri. Teknik ini sering digunakan ketika seorang petarung telah menguasai posisi punggung lawan.
b. Armbar
Armbar adalah teknik submission yang melibatkan kuncian pada lengan lawan. Teknik ini dilakukan dengan memanipulasi lengan lawan hingga ke posisi yang tidak normal, yang pada akhirnya memaksa lawan untuk menyerah karena risiko cedera pada siku atau bahu. Armbar sering kali digunakan saat bertarung di posisi guard atau mount.
c. Triangle Choke
Triangle choke adalah teknik submission yang melibatkan penggunaan kaki untuk menjepit leher lawan. Dalam posisi ini, kepala dan satu lengan lawan terjepit di antara kaki petarung, yang menekan leher dan menghalangi aliran darah ke otak. Teknik ini biasanya dilakukan dari posisi guard.
d. Guillotine Choke
Guillotine choke adalah kuncian leher yang dilakukan dari posisi berdiri atau ketika lawan berusaha melakukan takedown. Teknik ini melibatkan penggunaan lengan untuk menekan leher lawan, memaksa mereka untuk menyerah akibat tekanan yang menyebabkan kesulitan bernapas.
4. Ground-and-Pound
Ground-and-pound adalah teknik serangan yang dilakukan saat lawan berada di lantai. Petarung yang berada di posisi atas menggunakan pukulan dan siku untuk menyerang lawan yang berada di bawah. Teknik ini sangat penting dalam MMA karena memungkinkan petarung untuk terus menyerang meski telah menjatuhkan lawan.
| Baca juga: Mengenal Seni Bela Diri Mixed Martial Arts (MMA)
MMA adalah olahraga yang membutuhkan penguasaan berbagai teknik dari berbagai disiplin bela diri. Striking, grappling, dan submission adalah tiga elemen dasar yang harus dikuasai oleh setiap petarung MMA. Dengan mempelajari dan menguasai Teknik pukulan dan gerakan, seorang petarung dapat menjadi kompetitif di dalam ring dan siap menghadapi berbagai situasi yang muncul selama pertarungan.